Wanita adalah pelengkap dalam berkeluarga. Seorang wanita hidup dengan
perasaannya. Karena itu pulalah, apa yang diminta, didoakan oleh perempuan,
ikhlash dengan perasaannya, doanya akan terkabul. Doa muslimah dengan nuraninya
menggetarkan langit ketujuh. Muslimah yang tergerak berdoa dengan nuraninya,
akan memerlihatkan kesungguhan dari caranya. Doa itu pasti terkabul.
Ini adalah jawaban pertanyaan bagaimana cara agar doa muslimah terkabul?
(baca: penyebab doa tidak terkabul) Sejarah mencatat kisah Khaulah, seorang
sahabat Nabi saw, yang karena doanyalah, wahyu diturunkan.
Khaulah adalah istri dari Ubadah bin Shamit, yang dikenal dengan Aus bin
Shamit bin Qais. Aus adalah sahabat Nabi saw yang tergolong dekat. Kemapanpun
Rasul saw pergi, pasti Aus mengikutinya, termasuk pada perang Badar.
Saat perang Badar, keluarga Khaulah dan Aus didera masalah. Sampai pada
puncak kemarahan itu Aus berkata pada Khaulah, “Bagiku, engkau ini seperti
punggung ibuku.” Lepas dari perkataan itu, Aus keluar, dan saat kembali, dia
ingin menggauli Khaulah seperti layaknya suami isteri. Kesadaran dari perasaan
Khaulah sebagai seorang muslimah menolak itu. Khaulah berkata, “Tidak… jangan!
Demi aku yang berada dalam kuasa-Nya, engkau tidak boleh menjamahku sampai
Allah dan Rasul-Nya memutuskan hukum tentang peristiwa yang menimpa kita.”
Khaulah laliu menemui Rasul saw untuk meminta fatwa. Rasul saw bersabda,
“Saya belum pernah mendapatkan perintah berkenaan dengan urusanmu tersebut… aku
tidak melihat melainkan engkau sudah haram baginya.”
Atas jawaban itu, Khaulah kemudian senantiasa mengangkat kedua tangannya ke
langit berdoa dalam kesedihan dan kesusahan hatinya. Beliau berdoa, “Ya Allah
sesungguhnya aku mengadu tentang peristiwa yang menimpa diriku.” Doa ini tak
henti-hentinya dipanjatkan, hingga suatu hari Rasul saw pingsan karena menerima
wahyu.
Saat sadar, Rasul saw bersabda, “Wahai Khaulah, sungguh Allah telah
menurunkan ayat al-Quran tentang dirimu dan suamimu.” kemudian beliau membaca
firman Allah surah al-Mujadalah ayat 1 sampai 4 yang artinya, “Sesungguhnya
Allah telah mendengar perkataan wanita yang mengajukan gugatan kepada kamu
tentang suaminya, dan mengadukan (halnya) kepada Allah. Dan Allah mendengar
soal jawab antara kamu berdua. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha
Melihat…..” sampai firman Allah: “Dan bagi orang-orang kafir ada siksaan yang
pedih.”
Apa hikmah dari kisah ini ? salah satunya, kita melihat betapa ampuhnya doa
dari seorang wanita muslimah. Doa dari rintihan kejujuran, doa dengan bahasa
nirani. “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Ku-perkenankan bagimu”, demikian
firman Allah pada surah al-Mu’min ayat 60. Tuhan tentu tahu, yang mana doa
untuk kepentingan dan yang mana doa untuk kebutuhan. Ungkapan nurani adalah
kalimat yang mewakili kebutuhan.
Sahabat Muslimah Indonesia, Tidak semua doa langsung dikabulkan oleh Allah.
Ada faktor-faktor yang menyebabkan doa dikabulkan, diantaranya: ikhlash, tidak
memerintah Sang Pengabul Doa, mengawali doa dengan pujian, khusyu’, dan penuh
kesungguhan hati.
Dari faktor penyebab doa dikabulkan, karakter wanitalah yang mudah
mendapatkannya. Wanita mudah ikhlash, karena dia bergerak dengan perasaanya.
Wanita tidak suka memerintah, apalagi memerintah yang Maha Kuasa. Wanita jarang
memuji, tapi tatkala memuji, itu adalah kejujuran. Muslimah juga mudah khsuyu,
apalagi bersungguh-sungguh.
No comments:
Post a Comment