SHALAT – SHALAT SUNNAH
A.
SHALAT RAWATIB
Shalat
Rawatib ialah shalat
sunnah yang dikerjakan sebelum dan sesudah shalat fardhu. Seluruh dari shalat rawatib ini ada 22
rakaat, yaitu :
1. 2 raka’at sebelum shalat shubuh ( sesudah
shalat subuh tidak ada sunnah ba’diyah).
2. 2 raka’at sebelum shlat dhuhur. 2 atau 4
raka’at sesudah shalat dhuhur.
3. 2 raka’at atau 4 rakaat sebelum shalat
ashar, (sesudah shalat ashar tidak ada shalat ba’diyah).
4. 2 rakaat sesudah shalat magrib.
5. 2 rakaat sebelum shalat isya’.
6. 2 rakaat sesudah shalat isya’.
Di antara shalat-shalat tersebut ada yang dinamakan “ Sunnah Mu’akkad”
artinya sunnah yang sangat kuat, yaitu;
1. 2 raka’at
shalat sunnah sebelum shubuh, dengan niatnya :
Ushallii
sunnatal-shubhi rak’ataini qabliyatal lillaahi ta’aalaa. Allahu akbar.
Artinya :
“Aku
niat shalat sunnah sebelum shubuh dua
raka’at karena Allah Ta’ala. Allaahu akbar.”
2. 2 rakaat sebelum shalat zhuhur, dengan
niatnya :
Ushallii
sunnatazh-zhuhri rak’ataini qabliyyatal lillaahi ta’aalaa. Allahu akbar.
Artinya :
“Aku
niat shalat sunnah sebelum zhuhur dua
raka’at karena Allah Ta’ala. Allaahu akbar.”
3. 2 raka’at sesudah shalat zhuhur, dengan
niatnya:
Ushallii
sunnatazh-zhuhri rak’ataini ba’diyyatal lillaahi ta’aalaa. Allahu akbar.
Artinya :
“Aku
niat shalat sunnah sesudah zhuhur dua
raka’at karena Allah Ta’ala. Allaahu akbar.”
4. 2 raka’at sebelum ashar, dengan niatnya:
Ushallii
sunnatal-‘ashri rak’ataini qabliyyatal lillaahi ta’aalaa. Allahu akbar.
Artinya :
“Aku
niat shalat sunnah sebelum ashar dua
raka’at karena Allah Ta’ala. Allaahu akbar.”
5. 2 rakaat sesudah magrib, dengan niatnya :
Ushallii
sunnatal-maghribi rak’ataini ba’diyyatal lillaahi ta’aalaa. Allahu akbar.
Artinya :
“Aku
niat shalat sunnah sesudah maghrib dua
raka’at karena Allah Ta’ala. Allaahu akbar.”
6. 2 raka’at sebelum shalat isya’, dengan
niatnya :
Ushallii
sunnatal-‘isyaa’i rak’ataini qabliyyatal lillaahi ta’aalaa. Allahu akbar.
Artinya :
“Aku
niat shalat sunnah sebelum isya’ dua
raka’at karena Allah Ta’ala. Allaahu akbar.”
7. 2 raka’at sesudah shalat isya’, dengan
niatnya :
Ushallii
sunnatal-‘isya’i rak’ataini ba’diyyatal lillaahi ta’aalaa. Allahu akbar.
Artinya :
“Aku
niat shalat sunnah sesudah isya’ dua raka’at karena Allah Ta’ala. Allaahu akbar.”
B.
SHALAT SUNNAH WUDHU
Setiap
kali orang selesai berwudhu, disunnahkan mengerjakan shalat sunnah wudhu dua
raka’at, dan cara mengerjakannya yaitu :
1. Sehabis berwudhu sebagaimana biasanya
kita disunnahkan membaca doa yaitu :
Asyhadu
an laa ilaaha illallahu wahdahuu la syariika lahu wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu
wa rasuuluhu. Allaahummaj’alnii minat-tawwabiina waj’alnii
minal-mutathahhiriina waj’alnii min ‘ibaadikash-shaalihiin.
Artinya :
“Aku
bersaksi tiada Tuhan melainkan Allah dan
tidak ada yang menyekutukan bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad
adalah hamba-Nya dan utusan-Nya. Ya Allah jadikanlah aku orang yang ahli taubat,
dan jadikanlah aku orang yang suci dan jadikannlah aku dari golongan
orang-orang yang shaleh.”
2. Selesai membaca doa tersebut, lalu
melaksanakan shalat sunnah wudhu dua raka’at:
Ushallii
sunnatal-wudhuu’i rak’ataini lillaahi ta’aalaa. Allahu akbar.
Artinya :
“Aku
niat shalat sunnah wudhu dua raka’at
karena Allah Ta’ala. Allaahu akbar.”
Shalat ini
dikerjakan 2 raka’at sebagaimana shalat yang lain dengan ikhlas sampai salam.
C.
SHALAT DHUHA
Shalat dhuha
ialah shalat sunnah yang
dikerjakan pada waktu matahari sedang naik. Sekurang – kurangnya shalat dhuha
ini dua raka’at, empat raka’at, enam raka’at, atau delapan raka’at. Waktu
shalat dhuha ini kira kira matahari
sedang naik setinggi kurang lebih 7 hasta ( pukul tujuh sampai masuk waktu
zhuhur).
Bacaan surat
dalam shalat dhuha pada rakaat pertama
ialah surat asy-syamsu ( Wasy-syamsi wa dhuhaaha) dan pada rakaat
kedua surat adh- huha ( wadh-dhuhaa wal-laili)
Lafal
niatnya sebagai berikut :
Ushallii
sunnatadh – dhuhaa rak’ataini lillaahi ta’aalaa. Allaahu akbar.
Artinya :
Aku niat
shalat sunnah dhuha dua raka’at, karena Allah Ta’ala. Allahuakbar.
Doa yang
dibaca setelah selesai shalat dhuha :
Allahumma
innadh – dhuhaa’a dhuhaa’uka wal – bahaa’a bahaa’uka wal – jamaala jamaaluka
wal – quwwata quwwatuka wal – qudrata qudratuka wal – ‘ishmata ‘ishmatuka.
Allaahumma in kaana rizqii fis-samaa’i fa anzilhu wa in kaana fil – ardhi fa
akhrijhu wa in kaana mu’siran fa yassirhu wa in kaan haraaman fa thahhirhu wa
in kaana ba’iidan fa qarribhu bi haqqi dhuhaa ‘ika wa bahaa’ika wa jamaa’lika
wa quwwatika wa qudratika aatinii maa aataita ‘ibaadakas-shalihin.
Artinya :
“ Ya
Allah bahwasannya waktu dhuha itu waktu dhuha-Mu, kecantikan ialah kecantikan-Mu,
keindahan itu keindahan-Mu, kekuatan itu kekuatan-Mu, kekuasaan itu
kekuasaan-Mu, dan perlindungan itu
perlindungan-Mu. Ya Allah jika rezeki masih di atas langit, turunkanlah
dan jika di dalam bumi, keluarkanlah, jika sukar mudahkanlah, jika haram
sucikanlah, jika masih jauh dekatkanlah, berkat waktu dhuha , keagungan, keindahan,
kekuatan dan kekuasaan-Mu, limpahkanlah kepada kami segala yang telah engkau
limpahkan kepada hamba – hamba-Mu yang shaleh.
Sabda Nabi
Muhammad saw. Yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra. Dalam hadist sebagai
berikut. ;
“Siapa
saja yang dapat mengerjakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya
oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak busa lautan.” (HR. Turmudzi)
D.
SHALAT TAHIYATUL MASJID
Shalat Tahiyyatul-masjid
ialah shalat sunnah yang
dikerjakaan oleh jama’ah yang sedang masuk ke masjid, baik pada hari jum’at
maupun lainnya, diwaktu malam atau siang.(alias kapan saja).
Jika kita
masuk kedalam masjid, hendaklah sebelum duduk hendaklah kita mengerjakan shalat
sunnah tersebut dua raka’at. Shalat sunnah ini di sebut shalat sunnah
Tahiyyatul masjid, artinya shalat untuk menghormati masjid.
Lafazh
niatnya sebagai berikut :
Ushallii sunnata tahiyyatal- masjidi rak’ataini
lillaahi ta’aala. Allaahu akbar.
Artinya :
“Aku niat
shalat sunnah tahiyyatul-masjid dua raka’at karena Allah ta’ala. Allaahu akbar.”
Orang yang masuk ke
masjid di kala khatib seang berkhutbah, hendaklah shalat tahiyyatul masjid
dilakukan dengan ringan, artinya jangan terlalu lama, untuk segera mendengarkan
khutbah.
E.
SHALAT TAHAJJUD.
Shalat tahajjud
ialah shalat sunnah yang
dikerjakan pada waktu malam, sedikitnya dua raka’at dan sebanyak-banyaknya
tidak terbatas. Waktunya sesudah shalat isya’
sampai terbit fajar. Shalat di waktu malam hanya dapat disebut shalat tahajud dengan syarat apabila dilakukan sesudah bangun dari tidur
malam, sekaliun tidur itu hanya
sebentar. Jadi apabila dikerjakan tanpa tidur sebelumnya , maka itu bukan
shalat tahajjud , tetapi shalat-shalat sunnah saja seperti shalat witir dan
sebagainya.
Kalau sudah
diketahui waktu melakukan ibadah ini dari waktu isya’ sampai waktu sebelum
shubuh, sedang sepanjang malam ini ada saat-saat utama,lebih utama, paling
utama, maka waktu malam yang panjang itu dapat kita bagi menjadi tiga bagian :
1. Sepertiga pertama, yaitu kira-kira dari
jam 19.00 sampai dengan jam 22.00 ini saat utama.
2. Sepertiga kedua, yaitu kira-kira dari jam
22.00 sampai dengan jam 01.00 ini saat yang lebih utama,
3. Sepertiga ketiga, yaitu kira-kira dari
jam 01.00 dengan masuk waktu shubuh , ini adalah saat yang paling utama.
Demikian menurut Rasulullah saw , beliau bersabda :
“Perintah
Allah turun ke langit dunia di waktu tinggal sepertiga yang akhir dari waktu
malam, lalu berseru : Adakah orang-orang yang memohon (berdoa), pasti akan
kukabulkan, adakah orang yang meminta, pasti akan Kuberi dan adakah yang
mengharap / memohon ampunan, pasti akan Kuampuni baginya, sampai tiba waktu
shubuh.”
Lafadz Niatnya
sebagai berikut :
Ushallii
sunnatat-tahajjudi rak’ataini lillaahi ta’ alaa. Allaahu akbar.
Artinya :
“Aku
niat shalat sunnah tahajjud dua raka’at karena Allah Ta’aalaa. Allaahu akbar”
Shalat
Tahajjud yakni shalat malam itu sangat dianjurkan, sebagaimana firman Allah
sebagai berikut :
“Hendaknya
engkau gunakan sebagian waktu malam itu untuk shalat tahajjud, sebagai sholat
sunnah untuk dirimu, mudah-mudahan Tuhan akan membangkitkan engkau dengan kedudukan
yang baik.” (QS. Al Isra’; 79).
F.
SHALAT ISTIKHARAH
Shalat
Istikharah ialah shalat sunnah dua raka’at
untuk memohon kepada Allah ketentuan
pilihan yang lebih baik di antara dua
hal yang belum dapat ditentukan baik buruknya. Yakni apabila seseorang berhajad
dan bercita-cita akan mengerjakan sesuatu maksud, sedang ia ragu-ragu dalam
pekerjaan atau tidak, disunnahkan shalat
istikharah dua rakaat.
Shalat
istikharah dan shalat hajat waktunya lebih utama, jika dikerjakan seperti
shalat tahajjud yakni di malam hari, dan
dikerjakan seperti shalat biasa, sesudah selesai shalat dengan sempurna
kemudian terus berdoa dengan doa istikharah dan sesudah berdoa hendaklah meilih
dalam hati, mana yang cenderung hati antara dua hal itu.
Lafdz
niatnya :
Ushallii
sunnatal-istiqhaarati rak’ataini lillaahi ta’alaa. Allaahu akbar.
Artinya :
“Aku niat
shalat sunnah istikharah dua raka’at karena Allah Ta’ala. Allaahu akbar.”
Doa
istikharah yaitu :
Allahumma
innii astakhiiruka bi ‘ilmika wa astaqdiruka biqudratika wa as’aluka min
fadhlikal-‘azhiim fa innaka taq-diru wa laa aqdiru wa ta’lamu wa laa a’lamu wa
anta ‘allaa mul-ghuyuub. Allaahumma in kunta ta’lmu anna haadzal-amra khairul
lii diinii wa ma’aasyii wa ‘aaqibatu amrii faqdirhu lii wa yassirhu lii tsumma
baarik lii fiihi wa in kunta ta’lamu anna haadzaa syarrul lii fii diinii wa ma’aasyii
wa ‘aaqibati amrii fashrifhu ‘annii fashrifnii ‘anhu waqdir liyal-khaira haitsu
kaana tsumma irdhinii bih.
Artinya :
“Ya Allah
hamba memohon agar Tuhan memilihkan mana yang baik menuru Engkau ya Allah. Dan
hamba memohon Tuhan memberikan kepastian dengan ketentuan-Mu dan hamba memohon
dengan kemurahan Tuhan yang Besar Agung. Karena sesungguhnya Tuhan yang berkuasa,
sedang hamba tidak tahu dan Tuhanlah yang amat
mengetahui segala sesuatu yang masih tersembunyi. Ya Allah, jika Tuhan
mengetahui bahwa persoalan ini baik bagi
hamba, dalam agama hamba dan dalam penghidupan hamba,dan baik pula akibatnya
bagi hamba,maka berikanlah perkara ini kepada hamba, dan mudahkanlah ia bagi
hamba, kemudian berilah keberkahan bagi hamba di dalamnya. Ya Allah, jika Tuhan
mengetahui bahwa sesungguhnya hal ini tidak baik bai hamba, bagi agama hamba
dan penghidupan hamba, dan tidak baik akibatnya bagi hamba, maka jauhkanlah hal
ini dari pada hamba , dan jauhkanlah hamba daripadanya. Dan berilah kebaikan di
mana saja hamba berada, kemudian jadikanlah hamba orang yang rela atas
anugerah-Mu.”
G.
SHALAT SUNNAH MUTHLAQ
H.
SHALAT SUNNAH AWWABIN
I.
SHALAT SUNNAH TASBIH
J.
SHALAT SUNNAH TAUBAH
K.
SHALAT SUNNAH HAJAT
L.
SHALAT SUNNAH TARAWIH
M.
SHALAT WITIR
N.
SHALAT ‘ID ( HARI RAYA)
O.
SHOLAT GERHANA
P.
SHALAT ISTISQA’
No comments:
Post a Comment