SELAMAT DATANG DI "ISLAM AGAMAKU DAN AGAMAMU" KLIK BENDERA UNTUK PILIH BAHASA"
English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Sunday, 20 April 2014

SHALAT – SHALAT SUNNAH DAN NIATNYA

SHALAT – SHALAT SUNNAH


A.          SHALAT RAWATIB
Shalat Rawatib ialah shalat sunnah yang dikerjakan sebelum dan sesudah shalat fardhu.  Seluruh dari shalat rawatib ini ada 22 rakaat, yaitu :
1.     2 raka’at sebelum shalat shubuh ( sesudah shalat subuh tidak ada sunnah ba’diyah).
2.     2 raka’at sebelum shlat dhuhur. 2 atau 4 raka’at  sesudah shalat dhuhur.
3.     2 raka’at atau 4 rakaat sebelum shalat ashar, (sesudah shalat ashar tidak ada shalat ba’diyah).
4.     2 rakaat sesudah shalat magrib.
5.     2 rakaat sebelum shalat isya’.
6.     2 rakaat sesudah shalat isya’.

Di antara shalat-shalat tersebut ada yang dinamakan “ Sunnah Mu’akkad” artinya sunnah yang sangat kuat, yaitu;
1.     2 raka’at  shalat sunnah sebelum shubuh, dengan niatnya :

Ushallii sunnatal-shubhi rak’ataini qabliyatal lillaahi ta’aalaa. Allahu akbar.

Artinya :
“Aku niat  shalat sunnah sebelum shubuh dua raka’at karena Allah Ta’ala. Allaahu akbar.”

2.     2 rakaat sebelum shalat zhuhur, dengan niatnya :

Ushallii sunnatazh-zhuhri rak’ataini qabliyyatal lillaahi ta’aalaa. Allahu akbar.

Artinya :
“Aku niat  shalat sunnah sebelum zhuhur dua raka’at karena Allah Ta’ala. Allaahu akbar.”

3.     2 raka’at sesudah shalat zhuhur, dengan niatnya:

Ushallii sunnatazh-zhuhri rak’ataini ba’diyyatal lillaahi ta’aalaa. Allahu akbar.

Artinya :
“Aku niat  shalat sunnah sesudah zhuhur dua raka’at karena Allah Ta’ala. Allaahu akbar.”

4.     2 raka’at sebelum ashar, dengan niatnya:

Ushallii sunnatal-‘ashri rak’ataini qabliyyatal lillaahi ta’aalaa. Allahu akbar.

Artinya :
“Aku niat  shalat sunnah sebelum ashar dua raka’at karena Allah Ta’ala. Allaahu akbar.”

5.     2 rakaat sesudah magrib, dengan niatnya :

Ushallii sunnatal-maghribi rak’ataini ba’diyyatal lillaahi ta’aalaa. Allahu akbar.

Artinya :
“Aku niat  shalat sunnah sesudah maghrib dua raka’at karena Allah Ta’ala. Allaahu akbar.”

6.     2 raka’at sebelum shalat isya’, dengan niatnya :

Ushallii sunnatal-‘isyaa’i rak’ataini qabliyyatal lillaahi ta’aalaa. Allahu akbar.

Artinya :
“Aku niat  shalat sunnah sebelum isya’ dua raka’at karena Allah Ta’ala. Allaahu akbar.”

7.     2 raka’at sesudah shalat isya’, dengan niatnya :

Ushallii sunnatal-‘isya’i rak’ataini ba’diyyatal lillaahi ta’aalaa. Allahu akbar.

Artinya :
“Aku niat  shalat sunnah sesudah isya’  dua raka’at karena Allah Ta’ala. Allaahu akbar.”


B.         SHALAT SUNNAH WUDHU
Setiap kali orang selesai berwudhu, disunnahkan mengerjakan shalat sunnah wudhu dua raka’at, dan cara mengerjakannya yaitu :
1.     Sehabis berwudhu sebagaimana biasanya kita disunnahkan membaca doa yaitu :

Asyhadu an laa ilaaha illallahu wahdahuu la syariika lahu wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuuluhu. Allaahummaj’alnii minat-tawwabiina waj’alnii minal-mutathahhiriina waj’alnii min ‘ibaadikash-shaalihiin.

Artinya :
Aku bersaksi  tiada Tuhan melainkan Allah dan tidak ada yang menyekutukan bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya. Ya Allah jadikanlah aku orang yang ahli taubat, dan jadikanlah aku orang yang suci dan jadikannlah aku dari golongan orang-orang yang shaleh.”

2.     Selesai membaca doa tersebut, lalu melaksanakan shalat sunnah wudhu dua raka’at:

Ushallii sunnatal-wudhuu’i rak’ataini lillaahi ta’aalaa. Allahu akbar.

Artinya :
“Aku niat  shalat sunnah wudhu dua raka’at karena Allah Ta’ala. Allaahu akbar.”

Shalat ini dikerjakan 2 raka’at sebagaimana shalat yang lain dengan ikhlas sampai salam.

C.         SHALAT DHUHA
Shalat dhuha ialah shalat sunnah yang dikerjakan pada waktu matahari sedang naik. Sekurang – kurangnya shalat dhuha ini dua raka’at, empat raka’at, enam raka’at, atau delapan raka’at. Waktu shalat dhuha  ini kira kira matahari sedang naik setinggi kurang lebih 7 hasta ( pukul tujuh sampai masuk waktu zhuhur).
Bacaan surat dalam shalat dhuha  pada rakaat pertama ialah surat asy-syamsu ( Wasy-syamsi wa dhuhaaha) dan pada rakaat kedua surat adh- huha ( wadh-dhuhaa wal-laili)

Lafal niatnya sebagai berikut :

Ushallii sunnatadh – dhuhaa rak’ataini lillaahi ta’aalaa. Allaahu akbar.

Artinya :
Aku niat shalat sunnah dhuha dua raka’at, karena Allah Ta’ala. Allahuakbar.

Doa yang dibaca setelah selesai shalat dhuha :

Allahumma innadh – dhuhaa’a dhuhaa’uka wal – bahaa’a bahaa’uka wal – jamaala jamaaluka wal – quwwata quwwatuka wal – qudrata qudratuka wal – ‘ishmata ‘ishmatuka. Allaahumma in kaana rizqii fis-samaa’i fa anzilhu wa in kaana fil – ardhi fa akhrijhu wa in kaana mu’siran fa yassirhu wa in kaan haraaman fa thahhirhu wa in kaana ba’iidan fa qarribhu bi haqqi dhuhaa ‘ika wa bahaa’ika wa jamaa’lika wa quwwatika wa qudratika aatinii maa aataita ‘ibaadakas-shalihin.

Artinya :
“ Ya Allah bahwasannya waktu dhuha itu waktu dhuha-Mu, kecantikan ialah kecantikan-Mu, keindahan itu keindahan-Mu, kekuatan itu kekuatan-Mu, kekuasaan itu kekuasaan-Mu, dan perlindungan itu  perlindungan-Mu. Ya Allah jika rezeki masih di atas langit, turunkanlah dan jika di dalam bumi, keluarkanlah, jika sukar mudahkanlah, jika haram sucikanlah, jika masih jauh dekatkanlah, berkat waktu dhuha , keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaan-Mu, limpahkanlah kepada kami segala yang telah engkau limpahkan kepada hamba – hamba-Mu yang shaleh.

Sabda Nabi Muhammad saw. Yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra. Dalam hadist sebagai berikut. ;

Siapa saja yang dapat mengerjakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak busa lautan.” (HR. Turmudzi)

D.         SHALAT TAHIYATUL MASJID
Shalat Tahiyyatul-masjid ialah shalat sunnah yang dikerjakaan oleh jama’ah yang sedang masuk ke masjid, baik pada hari jum’at maupun lainnya, diwaktu malam atau siang.(alias kapan saja).
Jika kita masuk kedalam masjid, hendaklah sebelum duduk hendaklah kita mengerjakan shalat sunnah tersebut dua raka’at. Shalat sunnah ini di sebut shalat sunnah Tahiyyatul masjid, artinya shalat untuk menghormati masjid.

Lafazh niatnya sebagai berikut :

Ushallii  sunnata tahiyyatal- masjidi rak’ataini lillaahi ta’aala. Allaahu akbar.
Artinya :
“Aku niat shalat sunnah tahiyyatul-masjid dua raka’at karena Allah ta’ala. Allaahu akbar.”

Orang yang masuk ke masjid di kala khatib seang berkhutbah, hendaklah shalat tahiyyatul masjid dilakukan dengan ringan, artinya jangan terlalu lama, untuk segera mendengarkan khutbah.

E.          SHALAT TAHAJJUD.
Shalat tahajjud ialah shalat sunnah yang dikerjakan pada waktu malam, sedikitnya dua raka’at dan sebanyak-banyaknya tidak terbatas. Waktunya sesudah shalat isya’  sampai terbit fajar. Shalat di waktu malam hanya dapat disebut  shalat tahajud dengan syarat  apabila dilakukan sesudah bangun dari tidur malam, sekaliun tidur  itu hanya sebentar. Jadi apabila dikerjakan tanpa tidur sebelumnya , maka itu bukan shalat tahajjud , tetapi shalat-shalat sunnah saja seperti shalat witir dan sebagainya.
Kalau sudah diketahui waktu melakukan ibadah ini dari waktu isya’ sampai waktu sebelum shubuh, sedang sepanjang malam ini ada saat-saat utama,lebih utama, paling utama, maka waktu malam yang panjang itu dapat kita bagi menjadi tiga bagian :
1.     Sepertiga pertama, yaitu kira-kira dari jam 19.00 sampai dengan jam 22.00 ini saat utama.
2.     Sepertiga kedua, yaitu kira-kira dari jam 22.00 sampai dengan jam 01.00 ini saat yang lebih utama,
3.     Sepertiga ketiga, yaitu kira-kira dari jam 01.00 dengan masuk waktu shubuh , ini adalah saat yang paling utama.

Demikian menurut Rasulullah saw , beliau bersabda :
“Perintah Allah turun ke langit dunia di waktu tinggal sepertiga yang akhir dari waktu malam, lalu berseru : Adakah orang-orang yang memohon (berdoa), pasti akan kukabulkan, adakah orang yang meminta, pasti akan Kuberi dan adakah yang mengharap / memohon ampunan, pasti akan Kuampuni baginya, sampai tiba waktu shubuh.”

Lafadz Niatnya sebagai berikut :

Ushallii sunnatat-tahajjudi rak’ataini lillaahi ta’ alaa. Allaahu akbar.

Artinya :
Aku niat shalat sunnah tahajjud dua raka’at karena Allah Ta’aalaa. Allaahu akbar”

Shalat Tahajjud yakni shalat malam itu sangat dianjurkan, sebagaimana firman Allah sebagai berikut :

Hendaknya engkau gunakan sebagian waktu malam itu untuk shalat tahajjud, sebagai sholat sunnah untuk dirimu, mudah-mudahan Tuhan akan membangkitkan engkau dengan kedudukan yang baik.” (QS. Al Isra’; 79).


F.          SHALAT ISTIKHARAH
Shalat Istikharah  ialah shalat sunnah dua raka’at untuk memohon  kepada Allah ketentuan pilihan yang lebih baik di antara  dua hal yang belum dapat ditentukan baik buruknya. Yakni apabila seseorang berhajad dan bercita-cita akan mengerjakan sesuatu maksud, sedang ia ragu-ragu dalam pekerjaan atau  tidak, disunnahkan shalat istikharah dua rakaat.
Shalat istikharah dan shalat hajat waktunya lebih utama, jika dikerjakan seperti shalat tahajjud  yakni di malam hari, dan dikerjakan seperti shalat biasa, sesudah selesai shalat dengan sempurna kemudian terus berdoa dengan doa istikharah dan sesudah berdoa hendaklah meilih dalam hati, mana yang cenderung hati antara dua hal itu.

Lafdz niatnya :

Ushallii sunnatal-istiqhaarati rak’ataini lillaahi ta’alaa. Allaahu akbar.

Artinya :
“Aku niat shalat sunnah istikharah dua raka’at karena Allah Ta’ala. Allaahu akbar.”

Doa istikharah yaitu :
Allahumma innii astakhiiruka bi ‘ilmika wa astaqdiruka biqudratika wa as’aluka min fadhlikal-‘azhiim fa innaka taq-diru wa laa aqdiru wa ta’lamu wa laa a’lamu wa anta ‘allaa mul-ghuyuub. Allaahumma in kunta ta’lmu anna haadzal-amra khairul lii diinii wa ma’aasyii wa ‘aaqibatu amrii faqdirhu lii wa yassirhu lii tsumma baarik lii fiihi wa in kunta ta’lamu anna haadzaa syarrul lii fii diinii wa ma’aasyii wa ‘aaqibati amrii fashrifhu ‘annii fashrifnii ‘anhu waqdir liyal-khaira haitsu kaana tsumma irdhinii bih.

Artinya :
“Ya Allah hamba memohon agar Tuhan memilihkan mana yang baik menuru Engkau ya Allah. Dan hamba memohon Tuhan memberikan kepastian dengan ketentuan-Mu dan hamba memohon dengan kemurahan Tuhan yang Besar  Agung.  Karena sesungguhnya Tuhan yang berkuasa, sedang hamba tidak tahu dan Tuhanlah yang amat  mengetahui segala sesuatu yang masih tersembunyi. Ya Allah, jika Tuhan mengetahui bahwa persoalan  ini baik bagi hamba, dalam agama hamba dan dalam penghidupan hamba,dan baik pula akibatnya bagi hamba,maka berikanlah perkara ini kepada hamba, dan mudahkanlah ia bagi hamba, kemudian berilah keberkahan bagi hamba di dalamnya. Ya Allah, jika Tuhan mengetahui bahwa sesungguhnya hal ini tidak baik bai hamba, bagi agama hamba dan penghidupan hamba, dan tidak baik akibatnya bagi hamba, maka jauhkanlah hal ini dari pada hamba , dan jauhkanlah hamba daripadanya. Dan berilah kebaikan di mana saja hamba berada, kemudian jadikanlah hamba orang yang rela atas anugerah-Mu.”

G.         SHALAT SUNNAH MUTHLAQ
H.         SHALAT SUNNAH AWWABIN
I.            SHALAT SUNNAH TASBIH
J.           SHALAT SUNNAH TAUBAH
K.          SHALAT SUNNAH HAJAT
L.          SHALAT SUNNAH TARAWIH
M.        SHALAT WITIR
N.         SHALAT ‘ID ( HARI RAYA)
O.         SHOLAT GERHANA

P.          SHALAT ISTISQA’

No comments: