SELAMAT DATANG DI "ISLAM AGAMAKU DAN AGAMAMU" KLIK BENDERA UNTUK PILIH BAHASA"
English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Thursday, 8 May 2014

NIKAH TANPA PACARAN & NIKMATNYA PACARAN SETELAH NIKAH



Pacaran dilarang dan diharamkan dalam Islam. Cukuplah firman-firman Allah berikut ini yang menunjukkan akan keharamannya: “Dan janganlah kalian mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi.” [Al-An'aam:151] “Dan janganlah kalian mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” [Al Israa`:32] “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya.” [An-Nuur:30] “Katakanlah kepada wanita yang beriman, ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya.” [An-Nuur:31]
Pacaran mengantarkan kepada perzinahan dan perbuatan keji lainnya.Perhatikanlah wahai orang-orang yang berakal! Wallahu A’lam.

1. Hukum pacaran itu bagaimana sih? ….2. Saya ingin tanya tentang pergaulan antara pria dan wanita menurut syariat islam! dan bagaimana hukumnya apabila tidak berpacaran namun bergaul dengan pria lain dan pria itu timbul perasaan terhadap kita walaupun kita tidak ingin dikatakan berpacaran dengan pria itu walaupun wanitanya lama-lama juga timbul perasaan tertarik pada pria tersebut? Atas jawabannya saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya! …3. Saya ingin menyakan tentang hukum pacaran saya pernah dengar katanya pacaran itu haram lalu bagi cowok untuk mengetahui sifat/karakter pujaannya bisa mengirim saudaranya untuk mengetahui nya(mohon koreksinya), lalu bagaimana dengan cewek? apakah juga perlu mengirimkan saudaranya untuk mengetahui sifatcowok pujaanya? …

Jawaban:Dalam Islam, hubungan antara pria dan wanita dibagi menjadi dua, yaitu hubungan mahram dan hubungan nonmahram. Hubungan mahram adalah seperti yang disebutkan dalam Surah An-Nisa 23, yaitu mahram seorang laki-laki (atau wanita yang tidak boleh dikawin oleh laki-laki) adalah ibu (termasuk nenek), saudara perempuan (baik sekandung ataupun sebapak), bibi (dari bapak ataupun ibu), keponakan (dari saudara sekandung atau sebapak), anak perempuan (baik itu asli ataupun tiri dan termasuk di dalamnya cucu), ibu susu, saudara sesusuan, ibu mertua, dan menantu perempuan. Maka, yang tidak termasuk mahram adalah sepupu, istri paman, dan semua wanita yang tidak disebutkan dalam ayat di atas.

Uturan untuk mahram sudah jelas, yaitu seorang laki-laki boleh berkhalwat (berdua-duaan) dengan mahramnya, semisal bapak dengan putrinya, kakak laki-laki dengan adiknya yang perempuan, dan seterusnya. Demikian pula, dibolehkan bagi mahramnya untuk tidak berhijab di mana seorang laki-laki boleh melihat langsung perempuan yang terhitung mahramnya tanpa hijab ataupun tanpa jilbab (tetapi bukan auratnya), semisal bapak melihat rambut putrinya, atau seorang kakak laki-laki melihat wajah adiknya yang perempuan. Aturan yang lain yaitu perempuan boleh berpergian jauh/safar lebih dari tiga hari jika ditemani oleh laki-laki yang terhitung mahramnya, misalnya kakak laki-laki mengantar adiknya yang perempuan tour keliling dunia. Aturan yang lain bahwa seorang laki-laki boleh menjadi wali bagi perempuan yang terhitung mahramnya, semisal seorang laki-laki yang menjadi wali bagi bibinya dalam pernikahan.

Hubungan yang kedua adalah hubungan nonmahram, yaitu larangan berkhalwat (berdua-duaan), larangan melihat langsung, dan kewajiban berhijab di samping berjilbab, tidak bisa berpergian lebih dari tiga hari dan tidak bisa menjadi walinya. Ada pula aturan yang lain, yaitu jika ingin berbicara dengan nonmahram, maka seorang perempuan harus didampingi oleh mahram aslinya. Misalnya, seorang siswi SMU yang ingin berbicara dengan temannya yang laki-laki harus ditemani oleh bapaknya atau kakaknya. Dengan demikian, hubungan nonmahram yang melanggar aturan di atas adalah haram dalam Islam. Perhatikan dan renungkanlah uraian berikut ini.

Firman Allah SWT yang artinya, “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (Al-Isra: 32).

“Katakanlah kepada orang-orang mukmin laki-laki: ‘Hendaklah mereka itu menundukkan sebahagian pandangannya dan menjaga kemaluannya ….’ Dan katakanlah kepada orang-orang mukmin perempuan: ‘Hendaknya mereka itu menundukkan sebahagian pandangannya dan menjaga kemaluannya …’.” (An-Nur: 30–31).

Menundukkan pandangan yaitu menjaga pandangan, tidak dilepas begitu saja tanpa kendali sehingga dapat menelan merasakan kelezatan atas birahinya kepada lawan jenisnya yang beraksi. Pandangan dapat dikatakan terpelihara apabila secara tidak sengaja melihat lawan jenis kemudian menahan untuk tidak berusaha melihat mengulangi melihat lagi atau mengamat-amati kecantikannya atau kegantengannya.

Dari Jarir bin Abdullah, ia berkata, “Saya bertanya kepada Rasulullah saw. tentang melihat dengan mendadak. Maka jawab Nabi, ‘Palingkanlah pandanganmu itu!” (HR Muslim, Abu Daud, Ahmad, dan Tirmizi).

Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. telah bersabda yang artinya, “Kedua mata itu bisa melakukan zina, kedua tangan itu (bisa) melakukan zina, kedua kaki itu (bisa) melakukan zina. Dan kesemuanya itu akan dibenarkan atau diingkari oleh alat kelamin.” (Hadis sahih diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Ibn Abbas dan Abu Hurairah).

“Tercatat atas anak Adam nasibnya dari perzinaan dan dia pasti mengalaminya. Kedua mata zinanya melihat, kedua teling zinanya mendengar, lidah zinanya bicara, tangan zinanya memaksa (memegang dengan keras), kaki zinanya melangkah (berjalan) dan hati yang berhazrat dan berharap. Semua itu dibenarkan (direalisasi) oleh kelamin atau digagalkannya.” (HR Bukhari).

Rasulullah saw. berpesan kepada Ali r.a. yang artinya, “Hai Ali, Jangan sampai pandangan yang satu mengikuti pandangan lainnya! Kamu hanya boleh pada pandangan pertama, adapun berikutnya tidak boleh.” (HR Ahmad, Abu Daud, danTirmidzi).

Al-Hakim meriwayatkan, “Hati-hatilah kamu dari bicara-bicara dengan wanita, sebab tiada seorang laki-laki yang sendirian dengan wanita yang tidak ada mahramnya melainkan ingin berzina padanya.”

Yang terendah adalah zina hati dengan bernikmat-nikmat karena getaran jiwa yangdekat dengannya, zina mata dengan merasakan sedap memandangnya dan lebih jauhterjerumus ke zina badan dengan, saling bersentuhan, berpegangan, berpelukan,berciuman, dan seterusnya hingga terjadilah persetubuhan.

Ath-Thabarani dan Al-Hakim meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Allahberfirman yang artinya, ‘Penglihatan (melihat wanita) itu sebagai panah iblisyang sangat beracun, maka siapa mengelakkan (meninggalkannya) karena takutpada-Ku, maka Aku menggantikannya dengan iman yang dapat dirasakan manisnya dalam hatinya.”

Ath-Thabarani meriwayatkan, Nabi saw. bersabda yang artinya, “Awaslah kamu dari bersendirian dengan wanita, demi Allah yang jiwaku di tangan-Nya, tiada seorang lelaki yang bersendirian (bersembunyian) dengan wanita malainkan dimasuki oleh setan antara keduanya. Dan, seorang yang berdesakkan dengan babi yang berlumuran lumpur yang basi lebih baik daripada bersentuhan bahu dengan bahu wanita yang tidak halal baginya.”

Di dalam kitab Dzamm ul Hawa, Ibnul Jauzi menyebutkan dari Abu al-Hasanal-Wa’ifdz bahwa dia berkata, “Ketika Abu Nashr Habib al-Najjar al-Wa’idz wafatdi kota Basrah, dia dimimpikan berwajah bundar seperti bulan di malam purnama.Akan tetapi, ada satu noktah hitam yang ada wajahnya. Maka orang yang melihatnoda hitam itu pun bertanya kepadanya, ‘Wahai Habib, mengapa aku melihat ada noktah hitam berada di wajah Anda?’ Dia menjawab, ‘Pernah pada suatu ketika aku melewati kabilah Bani Abbas. Di sana aku melihat seorang anak amrad dan aku memperhatikannya. Ketika aku telah menghadap Tuhanku, Dia berfirman, ‘Wahai Habib?’ Aku menjawab, ‘Aku memenuhi panggilan-Mu ya Allah.’ Allah berfirman, ‘Lewatlah Kamu di atas neraka.’ Maka, aku melewatinya dan aku ditiup sekali sehingga aku berkata, ‘Aduh (karena sakitnya).’ Maka. Dia memanggilku, ‘Satu kali tiupan adalah untuk sekali pandangan. Seandainya kamu berkali-kali memandang, pasti Aku akan menambah tiupan (api neraka).”

Hal tersebut sebagai gambaran bahwa hanya melihat amrad (anak muda belia yang kelihatan tampan) saja akan mengalami kesulitan yang sangat dalam di akhirat kelak.

“Semalam aku melihat dua orang yang datang kepadaku. Lantas mereka berduamengajakku keluar. Maka, aku berangkat bersama keduanya. Kemudian keduanya membawaku melihat lubang (dapur) yang sempit atapnya dan luas bagian bawahnya, menyala api, dan bila meluap apinya naik orang-orang yang di dalamnya sehingga hampir keluar. Jika api itu padam, mereka kembali ke dasar. Lantas aku berkata, ‘Apa ini?’ Kedua orang itu berkata, ‘Mereka adalah orang-orang yang telahmelakukan zina.” (Isi hadis tersebut kami ringkas redaksinya. Hadis di inidiriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim).

Di dalam kitab Dzamm ul-Hawa, Ibnul Jauzi menyebutkan bahwa Abu Hurairah r.a.dan Ibn Abbas r.a., keduanya berkata, Rasulullah saw. Berkhotbah, “Barang siapayang memiliki kesempatan untuk menggauli seorang wanita atau budak wanitalantas dia melakukannya, maka Allah akan mengharamkan surga untuknya dan akan memasukkan dia ke dalam neraka. Barang siapa yang memandang seorang wanita (yang tidak halal) baginya, maka Allah akan memenuhi kedua matanya dengan api dan menyuruhnya untuk masuk ke dalam neraka. Barang siapa yang berjabat tangan dengan seorang wanita (yang) haram (baginya) maka di hari kiamat dia akan datang dalam keadaan dibelenggu tangannya di atas leher, kemudian diperintahkanuntuk masuk ke dalam neraka. Dan, barang siapa yang bersenda gurau denganseorang wanita, maka dia akan ditahan selama seribu tahun untuk setiap katayang diucapkan di dunia. Sedangkan setiap wanita yang menuruti (kemauan) lelaki (yang) haram (untuknya), sehingga lelakiitu terus membarengi dirinya, mencium, bergaul, menggoda, dan bersetubuhdengannya, maka wanitu itu juga mendapatkan dosa seperti yang diterima olehlelaki tersebut.”

‘Atha’ al-Khurasaniy berkata, “Sesungguhnya neraka Jahanam memiliki tujuh buah pintu. Yang paling menakutkan, paling panas, dan paling bisuk baunya adalahpintu yang diperuntukkan bagi para pezina yang melakukan perbuatan tersebutsetelah mengetahui hukumnya.”

Dari Ghazwan ibn Jarir, dari ayahnya bahwa mereka berbicara kepada Ali ibn AbiThalib mengenai beberapa perbuatan keji. Lantas Ali r.a. berkata kepada mereka,“Apakah kalian tahu perbuatan zina yang paling keji di sisi Allah JallaSya’nuhu?” Mereka berkata, “Wahai Amir al-Mukminin, semua bentuk zina adalahperbuatan keji di sisi Allah.” Ali r.a. berkata, “Akan tetapi, aku akanmemberitahukan kepada kalian sebuah bentuk perbuatan zina yang paling keji disisi Allah Tabaaraka wa Taala, yaitu seorang hamba berzina dengan istritetangganya yang muslim. Dengan demikian, dia telah menjadi pezina dan merusakistri seorang lelaki muslim.” Kemudian, Ali r.a. berkata lagi, “Sesungguhnyaakan dikirim kepada manusia sebuah aroma bisuk pada hari kiamat, sehingga semuaorang yang baik maupun orang yang buruk merasa tersiksa dengan bau tersebut.Bahkan, aroma itu melekat di setiap manusia, sehingga ada seseorang yangmenyeru untuk memperdengarkansuaranya kepada semua manusia, “Apakah kalian tahu, bau apakah yang telahmenyiksa penciuman kalian?” Mereka menjawab, “Demi Allah, kami tidakmengetahuinya. Hanya saja yang paling mengherankan, bau tersebut sampai kepadamasing-masing orang dari kita.” Lantas suara itu kembali terdengar,“Sesungguhnya itu adalah aroma alat kelamin para pezina yang menghadap Allahdengan membawa dosa zina dan belum sempat bertobat dari dosa tersebut.”

Bukankah banyak kejadian orang-orang yang berpacaran dan bercinta-cinta denganorang yang telah berkeluarga? Jadi, pacaran tidak hanya mereka yang masihbujangan dan gadis, tetapi dari uisa akil balig hingga kakek nenek bisa berbuatseperti yang diancam oleh hukuman Allah tersebut di atas. Hanya saja, yang umumkelihatan melakukan pacaran adalah para remaja.

Namun, bukan berarti tidak ada solusi dalam Islam untuk berhubungan dengannonmahram. Dalam Islam hubungan nonmahram ini diakomodasi dalam lembagaperkawinan melalui sistem khitbah/lamaran dan pernikahan.

“Hai golongan pemuda, siapa di antara kamu yang mampu untuk menikah, makahendaklah ia menikah, karena menikah itu lebih menundukkan pandangan, dan lebihmemelihara kemaluan. Tetapi, siapa yang tidak mampu menikah, maka hendaklah iaberpuasa, karena puasa itu dapat mengurangi syahwat.” (HR Bukhari, Muslim, AbuDaud, Tirmizi, Nasai, Ibnu Majah, Ahmad, dan Darami).

Selain dua hal tersebut di atas, baik itu dinamakan hubungan teman, pergaulanlaki perempuan tanpa perasaan, ataupun hubungan profesional, ataupun pacaran,ataupun pergaulan guru dan murid, bahkan pergaulan antar-tetangga yangmelanggar aturan di atas adalah haram, meskipun Islam tidak mengingkari adanyarasa suka atau bahkan cinta. Anda bahkan diperbolehkan suka kepada laki-lakiyang bukan mahram, tetapi Anda diharamkan mengadakan hubungan terbuka dengannonmahram tanpa mematuhi aturan di atas. Maka, hubungan atau jenis pergaulanyang Anda sebutkan dalam pertanyaan Anda adalah haram. Kalau masih ingin juga,Anda harus ditemani kakak laki-laki ataupun mahram laki-laki Anda dan Andaharus berhijab dan berjilbab agar memenuhi aturan yang telah ditetapkan Islam.

Hidup di dunia yang singkat ini kita siapkan untuk memperoleh kemenangan dihari akhirat kelak. Oleh karena itu, marilah kita mulai hidup ini denganbersungguh-sungguh dan jangan bermain-main. Kita berusaha dan berdoa mengharappertolongan Allah agar diberi kekuatan untuk menjalankan perintah danmeninggalkan larangan-Nya. Semoga Allah menolong kita, amin.

Adapun pertanyaan berikutnya kami jawab bahwa cara mengetahui sifat calonpasangan adalah bisa tanya secara langsung dengan memakai pendamping (penengah)yang mahram. Atau, bisa melalui perantara, baik itu dari keluarga atau saudarakita sendiri ataupun dari orang lain yang dapat dipercaya. Hal ini berlaku bagikedua belah pihak. Kemudian, bagi seorang laki-laki yang menyukai wanita yanghendak dinikahinya, sebelum dilangsungkan pernikahan, maka baginya diizinkanuntuk melihat calon pasangannya untuk memantapkan hatinya dan agar tidak kecewadi kemudian hari.

“Apabila seseorang hendak meminang seorang wanita kemudian ia dapat melihatsebagian yang dikiranya dapat menarik untuk menikahinya, maka kerjakanlah.” (HRAbu Daud).bahkan kita juga berhak mengajukan syarat tuk calon pasangan kita sebelumlakukan walimah. kalo kita tertarik ketika melihat calon pasangan yangditawarkan & syarat diajukan disepakati calon pasangan, maka silahkanpersiapkan tuk acara walimah.Hal-hal yang mungkin dapat dilakukan sebagaipersiapan seorang muslim apabila hendak melangsungkan pernikahan.1. Memilih calon pasangan yang tepat.2. Diproses melalui musyawarah dengan orang tua.3. Melakukan salat istikharah.4. Mempersiapkan nafkah lahir dan batin.5. Mempelajari petunjuk agama tentang pernikahan.6. Membaca sirah nabawiyah, khususnya yang menyangkut rumah tangga Rasulullahsaw.7. Menyelesaikan persyaratan administratif sesui dengan peraturan daerah tempattinggal.8. Melakukan khitbah/pinangan.9. Memperbanyak taqarrub kepada Allah supaya memperoleh kelancaran.10. Mempersiapkan walimah.====yang perlu di ingat dan direnungi "BETAPA NIKMATNYA PACARAN SETELAH NIKAH"dalam artian pacaran dengan istri sendiri, saya yakin & percaya apabila pacaransetelah nikah akan lebih awet romantisnya daripada pacaran dulu baru nikah.


No comments: