Kata Allah Menunjuk kepada Tuhan yang tidak ada yang lain kecuali Dia. Allah-lah satu-satunya Zat yang wajib disembah, di mintai pertolongan, dijadikan tumpuan harapan, dan dijadikan tujuan hidup.
Allah. Inilah nama pertama yang disebutkan Rasulullah saw. ketika menyebutkan rincian Asmaul Husna. Nama ini sangat unik dan khusus karena tidak bisa di- nisbat-kan kepada makhluk.Hal ini berbeda dengan nama-nama lainnya yang bisa disematkan kepada makhluk walaupun dengan cara penggunaan yang berbeda. Bisa saja seorang manusia memiliki nama yang bermakna 'yang bersyukur, yang adil, yang mengasihi dan sebagainya.
Dalam Al Qur'an, kata ini di ulang sebanyak 2.698 kali. dalam AL Qur'an pula , Tuhan sendiri yang menamai diri-Nya Allah.
"sesungguhnya, aku adalah Allah. Tiada Tuhan selain Aku maka sembahlah Aku." (QS. Thaha,20:14)
"Katakanlah (hai, Muhammad) Dialah (Tuhan yang dinyatakan orang Yahudi itu) Allah Yang Maha Esa."(QS. Al. Ikhlas,112;1)
ZAT ALLAH
Mengenai Zat Allah, Rasulullah saw. memberikan panduan bahwa kita dilarang untuk berpikir tentang Zat Allah, memikirkan bentuk-Nya, apalagi mereka-reka Wajah-Nya. atau hal lainnya.
"berpikirlah tentang ciptaan Allah dan jangan memikirkan (Zat) Allah karena kalian tidak mungkin akan mampu memperhitungkan kadarnya." ( HR. Abu Nu'aim)
Larangan ini bukan tanpa alasan . Memikirkan Zat Allah berarti kita memikirkan Yang Maha Gaib, zat yang tidak bisa dilihat, tidak bisa didengar, tidak bisa diraba, dan tidak bisa dicium. Intinya, keberadaan Allah sangat jauh dari pengamatan panca indra. tentu saja dengan kondisi ini, sangat sulit bagi kita untuk memperoleh gambaran tentang wujud Zat-Nya.
No comments:
Post a Comment